Summer 2014

Spesial disertakan dalam rilis Blu-ray/DVD.

Spesial drama gambar disertakan dalam volume Blu-ray/DVD.

Saat menghabiskan hari musim panas di department store, Suguru Koshigaya memenangkan hadiah utama lotere—empat tiket ke Okinawa! Dipenuhi rasa kagum dan gembira, gadis-gadis Asahigaoka melakukan berbagai hal untuk mempersiapkan perjalanan. Mulai dari berlatih cara naik pesawat hingga membeli kebutuhan perjalanan di toko serba ada, mereka melakukan semuanya terlebih dahulu agar dapat menikmati waktu mereka di Okinawa semaksimal mungkin.

Beralih dari pemandangan Asahigaoka yang sudah dikenal adalah pengalaman baru bagi Renge Miyauchi, namun hal itu tidak menghentikannya untuk merenungkan bagaimana sudut pandangnya terhadap dunia dapat berubah. Ketika hari perjalanan semakin dekat, sebuah janji dibuat.

Setahun setelah melarikan diri dari Sword Art Online, Kazuto Kirigaya telah kembali ke dunia nyata. Namun, kedamaiannya tidak bertahan lama karena insiden baru terjadi di game bernama Gun Gale Online, di mana seorang pemain bernama Death Gun tampaknya membunuh orang di dunia nyata dengan menembak mereka di dalam game. Didekati oleh petugas untuk membantu menyelidiki pembunuhan tersebut, Kazuto mengambil alih wujud Kirito sekali lagi dan masuk ke Gun Gale Online, berniat menghentikan si pembunuh.

Begitu masuk, Kirito bertemu Sinon, seorang penembak jitu yang sangat terampil yang menderita masa lalu yang traumatis. Dia segera terseret dalam pengejarannya setelah Death Gun, dan bersama-sama mereka memasuki Bullet of Bullets, sebuah turnamen di mana target mereka pasti akan muncul. Tidak yakin dengan kekuatan Death Gun yang sebenarnya, Kirito dan Sinon berlomba untuk menghentikannya sebelum dia sempat mengambil nyawa lagi. Namun, tidak semuanya berjalan mulus, karena luka dari masa lalu menghambat kemajuan mereka. Dalam permainan berisiko tinggi di mana korban berikutnya bisa dengan mudah menjadi salah satu dari mereka, Kirito sekali lagi mempertaruhkan nyawanya di dunia virtual.

Dicat dengan warna merah, hanya kata “VON” yang tertinggal setelah serangan teroris terhadap fasilitas nuklir di Jepang. Pemerintah hancur karena ketidakmampuan mereka bertindak, dan polisi kebingungan mencari cara untuk menindak pelakunya. Masyarakat tidak tahu apa-apa—sampai, enam bulan kemudian, sebuah video aneh beredar di internet. Di dalamnya, dua remaja laki-laki yang mengidentifikasi diri mereka hanya sebagai “Sphinx” secara langsung menantang polisi, mengancam akan menyebabkan kehancuran dan kekacauan di seluruh Tokyo. Karena tidak dapat menghentikan kepanikan massal yang dengan cepat menyebar ke seluruh kota dan sangat membutuhkan petunjuk dalam penyelidikan mereka, polisi berjuang untuk bertindak secara efektif melawan para teroris ini, dan Detektif Kenjirou Shibazaki terjebak di tengah-tengah semua itu.

Zankyou no Terror menceritakan kisah Sembilan dan Dua Belas, dua anak laki-laki di balik sosok Sphinx yang bertopeng. Mereka seharusnya tidak ada, namun mereka tetap berdiri kokoh di dunia yang penuh tipu daya dan rahasia sembari membuat kota-kota di sekitar mereka runtuh, semua dengan harapan mengubur kebenaran tragis mereka sendiri.